DAY-1: Monday, 7th December 2020
13:00 - 16:00 WIB
ARTICLE
Welcoming Remarks by Fabby Tumiwa - Executive Director of ICEF/IESR
Opening Remarks and Reflection by Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto - Chairman of ICEF
Keynote Speech by Minister of Energy and Mineral Resources
Opening of IETD and Photo op of All Speakers, ICEF Members, and VIP Guests
High-level panel discussion :
SPEAKERS
SPEAKERS
SPEAKERS
Build Back Better and Greener : What Indonesia needs to turn crisis into an opportunity for accelerating the energy transition
The concept of the energy transition has gained more popularity within Indonesian policymakers and the public during these two years. However, based on IESR’s ICEO 2020, renewables capacity until the end of 2019 only reached slightly over 10 GW with generation shares at around 12.2%. Renewables investment is also mainly stagnant and all renewables targets in RPJMN or RUEN for 2019 have also been

Seri Diskusi Pojok Energi


DATE
30 Agu 2021
.png)
TIME
6.00 AM

LOCATION
Webinar
-
07.30
SPEAKERS
Dr. Muhammad Ery Wijaya
Analis Senior | CPI
Zulvia Dwi Kurnaini
Analisis Kebijakan Ahli Madya, Kepala Bidang Subsidi PKAPBN | BKF
Pradana Murti
Kepala Divisi Sustainable Finance | PT SMI
Seri Diskusi Pojok Energi: Peran Institusi Keuangan Dalam Mendukung Dekarbonisasi Sektor Energi dan Pemulihan Ekonomi Hijau
Tayangan Ulang
Investasi energi terbarukan diekspektasikan akan terus meningkat dan membuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan transisi energi sekaligus mendekarbonisasi sektor energi. Namun investasi ini perlu dieskalasi secara cepat untuk membangun energi terbarukan pada skala yang sesuai untuk memenuhi Persetujuan Paris. Studi IESR bersama Agora Energiewende dan LUT university Finlandia menunjukkan bahwa investasi di energi terbarukan dan sektor energi bersih perlu mencapai 20-30 miliar USD per tahunnya dalam satu dekade mendatang.
Kebutuhan investasi ini merupakan tantangan tersendiri mengingat besar investasi di sektor energi terbarukan (EBTKE) baru ditargetkan oleh pemerintah sebesar 2 miliar USD untuk tahun 2021. Akan tetapi pergerakan institusi keuangan internasional yang tidak lagi membiayai proyek energi fosil (khususnya batubara) memberikan peluang bahwa pembiayaan tersebut akan beralih ke sektor energi bersih. Di sisi lain, partisipasi institusi keuangan lokal juga menjadi penting agar kebutuhan investasi ini juga bisa tercapai demi mendorong transisi energi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih berkelanjutan.
Pada seri diskusi ini, IESR ingin mengundang beberapa narasumber untuk mendiskusikan tren dan kebutuhan investasi yang masif untuk energi terbarukan serta melihat pandangan dari institusi keuangan lokal terkait tren ini serta kesiapannya. Dalam diskusi ini beberapa topik yang dibahas adalah seputar sumber pendanaan selama ini, kebijakan terkait pembiayaan, instrumen-instrumen pendanaan dan mekanisme penyalurannya, mempertemukan institusi-institusi keuangan dengan berbagai proyek energi terbarukan, serta tantangan kedepannya untuk pembiayaan proyek-proyek energi terbarukan.